PETA KONSEP
Selasa, 28 Februari 2017
PENGEMBANGAN E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
PENGEMBANGAN
E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
Pada dasarnya pembelajaran
berbasis web yang populer dengan sebuta Web-Based Education (WBE) atau kadang
disebut e-learning (electronic learning) dapat didefinisikan sebagai aplikasi
teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan . secara
sederhana dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi
oleh yang mengikutinya, maka kegiatan it dapat disebut sebagai pembelajaran
berbasis web.
Konsep keberhasilan program e-learning
selain ditunjang oleh perangkat teknologi informasi, juga oleh perencanaan,
administrasi, manajemen dan ekonomi yang memadai. Perlu juga diperhatikan
peranan dari para fasilitator, dosen, staf, cara implementasi, cara mengadopsi
teknologi baru, fasilitas, biaya, dan jadwal kegitan (Natakusumah, 2002).
Secara konsep, dosen e-learning harus mempunyai kemampuan pemahaman pada materi yang disampaikannya, memahami strategi e-learning yang efektif, bertanggung jawab pada materi pelajaran, persiapan pelajaran, pembuatan modul pelajaran, penyeleksian bahan penunjang, penyampaian materi pelajaran yang efektif, penentuan interaksi mahasiswa, penyeleksian dan pengevaluasian tugas secara elektronik. Studio pengajar perlu dikelola lebih baik dari pada ruangan kelas biasa. Dosen harus dapat menggunakan peralatan, antara lain menggunakan audio, video materials, dan jaringan komputer selama pembelajaran berlangsung
Secara konsep, dosen e-learning harus mempunyai kemampuan pemahaman pada materi yang disampaikannya, memahami strategi e-learning yang efektif, bertanggung jawab pada materi pelajaran, persiapan pelajaran, pembuatan modul pelajaran, penyeleksian bahan penunjang, penyampaian materi pelajaran yang efektif, penentuan interaksi mahasiswa, penyeleksian dan pengevaluasian tugas secara elektronik. Studio pengajar perlu dikelola lebih baik dari pada ruangan kelas biasa. Dosen harus dapat menggunakan peralatan, antara lain menggunakan audio, video materials, dan jaringan komputer selama pembelajaran berlangsung
internet
atau web merupakan sebuah kegiatan pembelajaran yang menjadikan internet atau
web sebagai salah satu media paling efektif dalam kegiatan pembelajaran. Dan
karena hal tersebut jugalah yang akhirnya menjadikan model pembelajaran ini
populer dengan nama pembelajaran e learning.
Pembelajaran berbasis web memiliki tujuan utama yakni menjadikan para peserta didik lebih mudah dalam kegiatan pembelajaran khususnya dengan memanfaatkan perangkat teknologi maka kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan dapat berjalan dengan lebih menyenangkan. Dan akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan semangat belajar yang dimiliki oleh para peserta didik.
Pembelajaran berbasis web memiliki tujuan utama yakni menjadikan para peserta didik lebih mudah dalam kegiatan pembelajaran khususnya dengan memanfaatkan perangkat teknologi maka kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan dapat berjalan dengan lebih menyenangkan. Dan akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan semangat belajar yang dimiliki oleh para peserta didik.
Proses pembelajaran konvensional tatap muka dilakuakan
dengan pendekatan student centered learning (SCL) melauli kerja kelompok
model ini menuntut partisipasi peserta didik yang tinggi.
PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN
Internet, sigkatan dari interconnectian and networking, adlah
jaringan informsi global, yaitu “The largest global network of computers,
that enables people troughout the world to connnect with each other”.
Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R Licklider dari MIT (massachusetts
institute technologi) pada agustus 1962. Untuk dapat mengggunakan internet
diperlukan sebuah komputer yang memadai, harddisk yang cukup,
modem, sambungan telepon, aada progam windows, dan sedikit tahu cara
mengoperasikanya.
sesuai
dengan kebutuhan.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk
belajar secara mandiri. “Through independent study, students become doars,
as well as thinkers” (cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses secara
online dari berbagai pustakawan , museum, database, dan mendapatkan sumber
primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, dat
statistik, (Gordin et. Al., 1995).
Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analisis, tidak
hanya konsumen informasi saja. Mereka menganilisis informasi yang relavan
dengan pembelajaran IPS dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehiduapan
nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secar fisik di kelas
(classroom meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengajarkan
tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer
yang telah ditetapkan secara online. Siswa juga dapat
bekerja sama satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail untuk
mendiskusikan bahan ajar. Kemudian, selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat
berkomunikasi dengan teman sekelasnya.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan
sebagai berikut.
1. Dimungkinkan terjadinya
distribusii pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung
yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
2. Proses pembelajaran tidak
terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
3. Pembelajaran dapat memilh topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
3. Pembelajaran dapat memilh topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
4. Lama waktu belajar juga
tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.
5. Adanya keakuratan dan
kekinian materi pembelajaran.
6. Pembelajran dapat dilakukan
secara interaktif, sehingga menarik siswa; dan memungkinkan pihak
berkepentingan(orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses
pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara online
Perkembangan/ kemajuan teknologi internet yang sangat pesat
dan merambah keseluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara,
institusi d.an ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk
pendidikan/pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak
(progam aplikasi) yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu
pendidikan/pembelajaran terus dilakukan.
PENGGUNAAN INTERNET DALAM
PEMBELAJARAN
Internet merupakan sebuah jaringan global yang merupakan kumpulan dari
jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Internet mempermudah para
pemakainya untuk mendaptkan informasi-informasi di dunia cyber,
lembaga-lembaga milik pemerintah, dan institusi pendidikan dengan menggunakan
kumunikasi protokol yang terdapat pada komputer, seperti transmisssion
Control protocol (TCP), TCP merupkan suatu protokol yang sanggup
memungkinkan sistem apapun sehingga antar sisitem jaringan komputer dapat
berkomunikasi baik secara lokal maupun internasional dengan modus koneksi serial
line internet protocol (SLIP) point to point protocol (PPP).
Tahun 1983 merupakan tahun kelahiran internet yang ditandai dengan
diadopsinya transmission control (TCP) sebagai standar bagi aparnet.
Protokol yang lainya adalah IP (Internet protocol).
INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR.
Peranan internet dalam pendidian sangat menguntungkan karena kemampuanya dalam
mengelola data dengan jumlah yang sangat besar. Teknologi sudah menjadi
jaringan komputer terbesar di dunia, yang dapat berfungsi dengan baik jika
didukung oleh perangkat komputer dengan perangkat lunak yang baik dan dengan
guru yang terlatih baik. Mengguakan internet dengan segala fasilitasnya akan
memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi untuk pendidikan yang
secar langsung dapat meningkatkan pengetahuan siswa bagi keberhasilanya dalam
belajar. Karena internet merupakan sumber informasi utama dan pengetahuan,melalui
teknologi ini kita dapat melakukan beberapa hal, diantaranya untuk;
1. Penulusuran dan pencarian
bahan pustaka
2. Memberi kemudahan untuk
mengakses apa yng disebut dengan virtual classroom atau virtual
university
b 3. Pemasaran dan promosi hasil
karya penelitian.
PEMANFAATAN E-LEARNING UNTUK
PEMBELAJARAN
Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002), e-learning adalah pembelajaran
yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan. Ada pula yang
menafsirkan e-learning sebagi bentuk pendidikan jarak jauh yang
dilakukan melalui media internet, sedangkan Dong mendefinisikan e-learning sebagai
kegioatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik
komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhanya.
Rosenberg (2001)menekankan bahwa e-learning merujuk pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan seraingkain solusi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Hal ini senada dengan Campbell
(2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam
pendidikan sebagai hakikat e-learning
Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning, yaitu kelas
tradisional. Guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk
menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran
e-learning fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandri pada
waktu tertentu dan bertanggung jawab untuk pembelajaranya. Suasana pembelajaran
e-learning akan memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih
aktif dalam pembelajaranya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi
dengan usaha dan inisiatif sendiri.
karakteristik e-learning
, antara lain;
1. memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di
mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat
berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang
protokol.
2. memanfaatkan keunggulan komputer .
3. menggunakan bahan ajar bersifat
mandiri disimpan dikomputer sehingga dapat di akses oleh guru dan siswa kapan
saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukanya.
4. memanfaatkan jadwal pembelajaran ,
kurikulum, hasil kemajuan belajar,
PENGEMBANGAN
MODEL E-LEARNING
Pendapat
haughey(Rusman, 2007) tentang pengembangan e-learning adalah ada
tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet,
yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course.
Web course adalah penggunaan untuk keperluan pendidikan, yang mana
mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka.
Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan
kegiatan pembelajaran lainya sepenuhnya disampaikan melalui internet.
Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara
belajar jarak jauh dan tatap muka. Sebagaian materi disampaikan melalui
internet, dan sebagaian lagi melalui tatap muka, fungsinya saling melengkapi.
Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang
peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet
adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara mahasiswa dengan dosen,
sesama mahasiswa, anggota kelompok, atau mahasiswa dengan narasumber
lain.
MANFAAT E-LEARNING
Adapun manfaat dari e-learning adalah sebagai berikut:
- Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
- Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
- Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
Manfaat E-learning menurut Pranoto,
dkk (2009:309) adalah:
- Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
- Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
- Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
- Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
- Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
- Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.
KELEBIHAN E-LEARNING
Kelebihan E-learning ialah
memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui
berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 : 253 ). Menurut L.
Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :
- Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video.
- Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.
- Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
- Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.
KEKURANGAN
E-LEARNING
Kekurangan E-learning menurut L.
Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan
peralatan tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb).
Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut :
- Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
- Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
- Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
- Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, dan technology).
- Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
- Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.
- Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
- Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik.
- Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai.
- Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.
- Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan.
- Peserta didik dapat merasa terisolasi.
Langganan:
Postingan (Atom)