Sabtu, 04 Februari 2017

LANDASAN TEORITIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN



LANDASAN TEORITIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN



Gerlach dan Ely telah mengungkapkan bahwa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Pada tahun 1971, mereka telah mengemukakan bahwa media pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat berperan penting. Media pembelajaran dapat menggantikan peran guru yang memungkinkan  tidak dapat guru lakukan.
Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa, Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti "perantara" atau "pengantar", yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Atau dapat pula diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat si penerima pesan. 

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan belajar sehingga akan mendorong terjadinya kegiatan belajar. 
Sedangkan multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Atau dapat pula diartikan, media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi.

Adapun berikut ini pengertin belajar menurut menurut beberapa ahli diantaranya sebagai berikut:

  Menurut Syaiful Bahri Djamarah: Media adalah alat bantu apa saja yang dapat   dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
Menurut Schram: Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran .
·                                  Menurut Miarso: Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.
                             Menurut Gagne: Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
       Adapun fungsi dari  Media Pembelajaran  itu sendiri adalah sebagai berikut:
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002:24):
1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu
memudahkan mengajar bagi guru.
2) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih
konkrit)

3) Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat
berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).
4) Semua indra siswa dapat diaktifkan.
5) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
                                          


Maka dapat diambil kesimpulan manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.


Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.
  1. Landasan filosofis.
Pada landasan filosofis ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Atau dapat pula diartikan bahwa penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Akan tetapi, siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya.

           2.      Landasan psikologis.

Pada landasan psikologis ini, dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi atau cara pandang siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar.
Di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut,maka diperlukan beberapa hal diantaranya:
(1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya,
(2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa. Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan kontinum konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran,
               
          
Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran. Materi yang ingin disampaikan dan diinginkan peserta didik dapat menguasainya disebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber pesan menuangkan pesan-pesan dalam simbol-simbol tertentu (encoding) dan peserta didik sebagai penerima menafsirkan simbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan (decoding).
              
  1. Landasan teknologis.

Pada landasan teknologis ini dimana, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi komunikasi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat untuk selanjutnya berpengaruh terhadap pola komunikasi di masyarakat. Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan pola tradisional, karena cara ini tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.  Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan. Banyak yang diharapkan dari alat- alat teknologi pendidikan yang membantu mengatasi berbagai masalah  pendidikan sehingga dapat membantu siswa belajar secara individual dengan efektif dan efisien.
Dalam hal ini media pembelajaran sebagai bagian dari teknologi pembelajaran memiliki enam manfaat potensial dalam memecahkan masalah pembelajaran, oleh karenanya, terbagi menjadi enam dintaranya sebagai berikut:
1.      Meningkatkan produktivitas pendidikan ( Can make education more productive). Dengan media dapat meningkatkan produktivitas pendidikan antara lain dengan jalan mempercepat laju belajar siswa, membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru lebih banyak membina dan mengembangkan kegairahan belajar siswa. Sehingga dalam hal ini, siswa dapat termotivasi.
2.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual (Can make education more individual).Pembelajaran menjadi lebih bersifat individual antara lain dalam variasi cara belajar siswa, pengurangan kontrol guru dalam proses pembelajaran, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya.
3.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran ( Can give instruction a more scientific base). Artinya perencanaan program pembelajaran lebih sistematis, pengembangan bahan pembelajaran dilandasi oleh penelitian tentang karakteristik siswa, karakteristk bahan pembelajaran, analisis instruksional dan pengembangan disaign pembelajaran dilakukan dengan serangkaian uji coba yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
4.      Lebih memantapkan pembelajaran (Make instruction more powerful).
Pembelajaran menjadi lebih mantap dengan jalan meningkatkan kapabilitas manusia menyerap informasi dengan melalui berbagai media komunikasi, di mana informasi dan data yang diterima lebih banyak,lengkap dan akurat.
5.      Dengan media membuat proses pembelajaran menjadi lebih langsung/seketika (Can make learning more immediate). Karena media mengatasi adanya pemisah antara peserta didik dan sumber belajar, dan mengatasi keterbatasan manusia pada ruang dan waktu dalam memperoleh informasi, dapat menyajikan “kekonkritan” meskipun tidak secara langsung.
6.      Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih merata dan meluas (Can make access to education more equal).

                           4. Landasan empiris
      Pada landasan empiris ini,  dimana menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Dalam hal ini, dimana siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru.. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri. 
Allan paivio's dual-coding theory:

                                    

            Berikut ini adalah jenis-jenis multimedia diantaranya adalah:
·
           1.    Multimedia Interaktif
·         Pengguna/ user dapat mengontrol secara penuh mengenai apa dan kapan elemen multimedia akan ditampilkan atau dikirimkan. Contoh: Game, CD interaktif, apilkasi program, virtual reality,dll
·         2.     Multimedia Hiperaktif
·         Multimedia jenis ini mempunyai struktur dengan elemen elemen terkait yang dapat diarahkan oleh pengguna melalui tautan(link) dengan elemen elemen multimedia yang ada. Isitilah Richmedia juga dipakai untuk menyebut Multimedia Hiperaktif. Contoh: world wide web, web site, mobile banking, Game on line, dll
·         3.    Multimedia Linear / Squential
·         Multimedia Liner adalah jenis multimedia yang berjalan lurus. Multimedia jenis ini bisa dilihat pada semua jenis film, tutorial video, dll. sedangkan Multimedia Interaktif adalah jenis multimedia interaksi, artinya ada interaksi antara media dengan pengguna media melalui bantuan komputer, mouse, keyboard dan sebagainya. Multimedia linear berlangsung tanpa kontrol navigasi dari pengguna. Penyajian multimedia liner harus berurutan atau sekuensial dari awal sampai akhir. Contoh: Movie/film, e-book, musik, siaran TV
·         4.    Multimedia presentasi pembelajaran .
·         Multimedia presentasi pembelajaran adalah alat bantu guru dalam proses pembelajaran dikelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Contohnya: Microsoft Power Point.
·         5.    Multimedia pembelajaran mandiri.
·         Multimedia pembelajaran mandiri adalah sofware pembalajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge dan tacit knowledge , mengandung fitur assemen untuk latihan,ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan masalah. Contohnya Macromedia Authorware atau Adobe Flash.
·         6.    Multimedia kits
·         Multimedia kits adalah kumpulan pengajaran  bahan pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu jenis media dan diorganisir sekitar topik tunggal.
yang termasuk diantaranya yaitu: CD-ROM,SLIDE,KASET AUDIO,GAMBAR DIAM,STUDY CETAK,TRANSPARASI OVERHEAD tujuan:untuk presentasi di kelas. Keunggulan : multimedia kita membangkitkan minat karena mereka multi sensorik,   menjadi mekanisme ideal untuk merangsang kerja kelompok proyek kecil.
·         7.    Hypermedia
·         dokumen berurut non terdiri dari teks,audio,informsi visual disampan dalam komputer.
contohnya adalah dengan pembelajaran menggunakan link pada sebuah web.
·         8.    Media Interaktif
·         Sistem ini merupakan sistem pengiriman pembelajaran yang direkam visual,suara,dan bahan video disajikan di bawah kontrol komputer untuk tinjauan yang tidak tidak hanya melihat dan mendengar gambar dan suara tetapi juga membuat tanggapan aktif.
Keunggulan: beberapa media.teks,audio,grafik,gambar diam,dan semua gerak gambar dapat dikombinasikan dalam satu system yang mudah digunakan.
·         9.    virtual realitas
·         Merupakan media yang dapat disulasiakan tempat di dunia nyata. Keunggulan: untuk digunakan menggambarkan berbagaqi jenis aplikasi umumnya terkait dengan mendalam,sangat visual,3D lingkungan.
 

      Kerucut pengalaman edgar dale:



           Klasifikasi Media Pembelajaran:
         Adapun klasifikasi atau pengelompokan media pembelajaran menurut Gagne & Briggs dalam Arsyad   (2002: 4) mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri dari, antara lain: buku, tape-recorder , kaset, video kamera, video recorder , film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Berikut ini akan diuraikan klasifikasi Media Pembelajaran menurut taksonomi Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2008: 81-101), yaitu:
       1) Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran.
      2) Media berbasis cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal adalah buku teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah, dan lembar lepas.
                                          
     3) Media berbasis visual
Media berbasis visual ( image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
    4) Media berbasis Audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh media yang berbasis audio-visual adalah video, film, slide bersama tape, televisi.
  5) Media berbasis komputer
Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer- Managed Instruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). 

 
 

 
 

10 komentar:

  1. Jenis multimedia apa yang paling cocok untuk media pembelajaran menurut anda ?

    BalasHapus
  2. Bagaimana cara mengatasi siswa yg susah memahami pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran?

    BalasHapus
  3. terima kasih antas pertanyaannya saudara memo masbunpane. Menurut saya sebenarnya semuanya cocok karena penggunaannya sesuai kebutuhan dan masing-masing multimedia memiliki kekurangan dan kelebihan. jika jenis multimedia yang paling umum digunakan pada pembelajaran seperti Multimedia presentasi pembelajaran contohnya power point.

    BalasHapus
  4. terima kasih atas pertanyaannya eki fitri jayanti. menurut saya sebenarnya multimedia yang digunakan di dalam proses pembelajaran bentujuan untuk membantu dan mempermudah siswa dalam menerima pelajaran, namun jika ada siswa yang susah memahami pelajaran maka sebaiknya guru segera mengganti jenis multimedia yng sedang ia terapkan dalam proses pembelajaran tersebut.

    BalasHapus
  5. Apakah menurut anda setiap siswa dan guru harus menguasai multimedia dalam pembelajran, jika iya apa alasan anda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya, seorang guru dan siswa lebih baik harus menguasai multimedia dalam pembelajaran, karena selain pada saat ini yang dituntut untuk menguasai IT, maka akan mempermudah dalam proses kegiatan belajar mengajar.

      Hapus
  6. Bagaimana cara guru mensiasati pengembangan media pembelajaran didaerah pelosok, yang sekolahnya tidak memiliki fasilitas untuk mengembangkan media pembelajaran, dan media apa yang cocok digunakan di daerah seperti itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika di daerah yang kekurangan dalam bidang sarana dan prasaran khususnya dalam pembelajaran, maka menurut saya dapat digunakan media pembelajaran berupa alat peraga, yang dapat ditemukan di lingkungan sekitarnya atau memang sengaja dibuat oleh guru.

      Hapus
  7. Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi danKomunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional (Asnawir dan Usman, 2002:11). Gerlach & Ely, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk
    menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2002:3). Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar,sementara itu Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Arif S.
    Sadiman, 2003:6).

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih windy Kartika karena telah menambahkan jawaban.

      Hapus