Selasa, 21 Februari 2017

TEORI PEMROSESAN INFORMASI BERBANTU MEDIA

TEORI PEMROSESAN INFORMASI BERBANTU MEDIA



A.    Teori pemrosesan informasi menurut Robert. M. Gagne
     Robert. M. Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal dilingkungan individu yang bersangkutan (kondisi) (Warsito,2008:66).
Berdasarkan kondisi internal dan  eksternal ini, Gagne menjelaskan bagaiamana proses belajar itu terjadi. Model proses belajar yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan pada pemrosesan informasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1.      Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan diproses sebagai inforrmasi
2.      Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan dalam memori jangka pendek, dan ada yang disimpan di memori jangka panjang.
3.      Memori-memori ini tercampur dengan memori yang telah ada sebelumnya, dan dapat diungakap kembali setelah dilakukan pengolahan.

Adapun beberapa model pemrosesan informasi diantaranya sebagai berikut:

a. Short-Term Sensory Store
Sistem Short-Term Sensory Store berfungsi untuk menyimpan sejumlah besar informasi yang diterima dalam waktu yang singkat. Kompartemen dari system ini menerima tanpa mencatatnya, dan dalam waktu yang singkat akan hilang karena penambahan informasi baru. Sistem tersebut dapat diterpa oleh berbagai bentuk stimulus- penglihatan ,perabaan, pendengaran, kinesthesis, dan seterusnya. Terdapat kemungkinan, berbagai rangsangan sensoris yang berasal dari luar itu diterima secara simultan dan masing-masing rangsangan tersimpan selama waktu yang singkat.

b. Short-Term Memory
pada system ini informasi yang masuk pada system penyimpanan jangka pendek tidak semua diproses pada tahap berikutnya, karena adanya penyaringan terhadap informasi yang relevan dan tidak relevan. Proses seleksi ini ditentukan oleh kondisi tugas yang dilakukan seseorang (misalnya mengamati perjalanan shuttlecock dalam permainan bulutangkis), atau momen tertentu dalam suatu tugas. Informasi yang akan diproses ketahap berikutnya ialah karena kesesuaian dengan suatu situasi untuk diproses ke dalam system memori jangka pendek (STM).


c. Long-Term Memory
Kompartemen memori jangka panjang adalah jumlah waktu dari informasi yang dapat disimpan selain kemampuan menyimpan informasi. Berdasarkan teori kotak memori dapat dijelaskan bahwa aktifitas memproses informasi disalurkan dari penyimpanan jangka pendek kepenyimpanan jangka panjang, dimana informasi akan tersimpan secara permanen supaya tidak hilang, dapat dilakukan dengan pengulangan informasi yang diperoleh.
LTM diasumsikan seperti berikut ini:
1.      berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki oleh individu,
2.      mempunyai kapasitas tidak terbatas,
3.      bahwa sekali informasi disimpan di dalam LTM, ia tidak akan pernah terhapus atau hilang.
Sedangkan lupa adalah proses gagalnya memunculkan kembali informasi yang diperlukan. Tennyson mengemukakan proses penyimpanan informasi merupakan proses mengasimilasikan pengetahuan baru pada pengetahuan yang telah dimiliki, yang selanjutnya berfungsi sebagai dasar pengetahuan.
                                        
d. Sensory Receptor (SR)
SR adalah sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di dalam SR informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, informasi hanya bertahan dalam waktu yang sangat singkat dan mudah terganggu atau terganti.

e. Working Memory (WM)
WM diasumsikan mampu menangkap informasi yang mendapat perhatian individu, perhatian dipengaruhi persepsi. Karakteristik WM, memiliki kapasitas terbatas kurang lebih 7 slots dan hanya bertahan 15 detik jika tidak diadakan pengulangan, dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya.


B.     Teori Pemrosesan Informasi Atkinson dan Shiffrin
Salah satu teori yang membahas bagaimana proses berpikir manusia dikemukakan oleh Atkinson dan Shiffrin pada tahun 1968. Kedua ahli psikologi kognitif ini berhasil memaparkan bagaimana perangkat berpikir manusia beserta proses yang terjadi secara jelas, logis dan sederhana. Teori mereka dikenal dengan teori pemrosesan informasi. Teori ini telah banyak dimanfaatkan, termasuk di bidang pendidikan dan komputer.
Adapun model Teori Pemrosesan Informasi Atkinson dan Shiffrin adalah sebagai berikut:
Informasi  yang diterima oleh manusia melalui indera merupakan penerima informasi awal pada indera ini disebut sebagai memori sensorik (sensory memory). Menurut penelitian, informasi dari penglihatan hanya dapat bertahan kurang dari sedetik di memori sensorik, sedangkan informasi dari pendengaran dapat bertahan tiga sampai empat detik. Jika perhatian tidak diberikan pada informasi tersebut maka mereka akan hilang. Namun jika perhatian diberikan maka informasi akan diteruskan menuju memori jangka pendek (short term memory) yang dapat mempertahankan informasi kira-kira  hingga 15 detik.
Namun jika pengulangan dilakukan maka informasi dapat diteruskan ke memori jangka panjang (long term memory). Para peneliti menyatakan bahwa memori jangka panjang dapat menyimpan informasi sangat lama, tergantung pada penggunaannya. Jika teknik untuk meneruskan informasi ke memori jangka panjang adalah melalui pengulangan, kita menyebutnya sebagai proses menghafal atau mengingat.

Cara kedua untuk meneruskan informasi ke memori jangka panjang adalah dengan memahami (encoding). Maksudnya adalah menghubungkan informasi baru tersebut dengan berbagai informasi lama yang telah kita miliki (tersimpan dalam memori jangka panjang sebelumnya). Cara kedua ini diyakini membuat informasi dapat lebih tahan lama di memori kita. Selain itu dengan memahami maka semua informasi akan lebih bermanfaat dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.




Berbagai informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang, sewaktu-waktu dapat dipanggil oleh memori jangka pendek jika kita memerlukannya (misalnya ketika menghadapi masalah tertentu). Hingga saat ini para ahli belum dapat menentukan secara pasti berapa kapasitas penyimpanan memori jangka panjang manusia.



8 komentar:

  1. Apa aplikasi teori atkinson dengan materi yang anda jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas pertanyaannya memomasbun pane, sebenarnya teori atkinson merupakan Salah satu teori yang membahas bagaimana proses berpikir manusia dikemukakan oleh Atkinson. jadi tidak harus langsung dalam bentuk aplikasi jadi teori ini mendasari proses berpikir manusia yang dapat dijadikan pengetahuan dalam melaksanakan proses pembelajaran.

      Hapus
  2. Bagaimana jika seorang anak memiliki keterbatasan , misalnya lupa ingatan apakah inggatan yang dalam memory jangka panjang dapat terpanggil lagi ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya lupa adalah hal wajar yang sering dialami manusia, jadi ingatan yang tersimpan dalam memori jangka panjang dapat terpanggil kembali dengan cara mengiangatnya dengan pengkodean, atau dengan menghubungkan ingatan yang dimiliki seseorang. terima kasih

      Hapus
  3. Bagaimana cara memproses informasi agar informasi yang diterima bisa terus diingat (long term memory)? jelaskan dengan contoh pembelajaran kimia

    BalasHapus
    Balasan
    1. misalnya dengan cara pengulangan atau melakukan pengkodean sehingga dapat di simpan pada memorii jangka panjang, dalam pembelajaran kimia misalnya pada simtem priodik unsur cara menghapal unsur golongan IA, dengan cara pengkodean H (Haji) Li (Lina) Na (Naik) K (Kuda) Rb (Rombongan) Sc (Sirkus) Fr (Francis).

      Hapus
  4. Assalamualaikum. Saya ingin bertanya. Bagaimana cara kita agar dapat memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang ?

    BalasHapus
  5. waalaikumsalam, jawabannya yaitu bahwa Jangka waktu dalam memori jangka pendek adalah 20 detik. Jika infor-masi dalam memori jangka pendek tidak diproses dengan baik maka informa-si tersebut tidak akan ditransfer ke memori jangka panjang untuk disimpan. Strategi dalam e-learning perlu mengorganisasikan informasi dari bahan ajar dalam potongan-potongan informasi yang cukup kecil sehingga memudahkan diproses. Kapasitas memori jangka pendek sangat terbatas, informasi perlu dikelompokkan dalam ukuran kecil dan dalam urutan yang memiliki arti.
    Setelah informasi diproses dalam memori jangka pendek, kemudian in-formasi tersebut disimpan ke dalam memori jangka panjang. Banyaknya infor-masi yang ditransfer ke dalam memori jangka panjang ditentukan oleh kuali-tas dan kedalaman pemrosesan dalam memori jangka pendek. Pemrosesan yang makin dalam akan makin banyak bentuk informasi baru yang saling ter-kait dalam memori. Informasi yang ditransfer dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dilakukan dengan cara asimilasi atau akomodasi. Da-lam asimilasi, informasi diubah untuk dicocokkan dengan struktur kognitif, sedangkan dalam akomodasi, struktur kognitif berubah menyesuaikan dengan informasi yang baru.
    terima kasih.

    BalasHapus